Rabu, 08 Juni 2016

Pengembangan Morotai


Pengembangan Morotai sebagai “Window of East Indonesia” (Gerbang Indonesia Timur) sebagai salah satu pulau terluar dan terdepan di perbatasan Indonesia bagian timur laut, sejalan dengan Visi Kabupaten Pulau Morotai sebagai Pusat Pertumbuhan Berbasis Sumberdaya Bahari dan Wisata Bertaraf Internasional.  Dalam mendukung pencapaian Visi tersebut, sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, pengembangan khususnya pariwisata Pulau Morotai diarahkan pada:
    ¨Keterpaduan pengembangan obyek wisata sejarah dan ekowisata baik di daratan Morotai maupun di laut dan pulau-pulau kecil sebagai satu kesatuan paket wisata.  Pengembangan modal wisata sejarah dapat dijadikan sebagai obyek wisata penangkap (tourists catcher)  yang hanya sekali dikunjungi karena keinginan yang besar untuk melihat dan menikmati obyek wisata, yaitu keinginan untuk melihat sejarah Perang Dunia Kedua (Dalam hal ini perlu dibuat Monumen Sejarah Perang Dunia II), sedangkan obyek wisata pantai dapat dijadikan obyek wisata penahan, yang berarti wisatawan berkeinginan kembali lagi untuk menikmati untuk obyek wisata.
¨Pengembangan pariwisata sebagai upaya pengentasan kemiskinan (tourism for poor) dengan melibatkkan masyarakat semaksimal mungkin. Pelibatan masyarakat dimulai dari tahap perencanaan wisata, implementasi dan pengawasan.
¨Pengembangan pariwisata harus memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga pola pengembangan tidak bersifat mass tourism dengan memperbesar jumah pengunjung, tapi diharapkan memperpanjang length of stay pengunjung.
¨Dikaitan dengan wisata sejarah dan ekowisata, maka komplementaritas motivasi pengunjung adalah special interest, yaitu motivasi untuk melihat sejarah PD II, rekreasi, dan petualangan. Dengan demikian wisatawan mancanegara yang utama dapat berasal dari Jepang, Amerika, Australia, dan Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar